iNews Padangpanjang- Dalam upaya menanggapi keluhan masyarakat yang semakin banyak terdengar, Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis, bersama Wakil Wali Kota Allex Saputra, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Kota Padang Panjang. Didampingi Ketua Komisi III DPRD, Mahdelmi, anggota DPRD bidang anggaran Ridwansyah, serta Sekretaris Daerah dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sidak ini mengejutkan seluruh pihak rumah sakit dan membuka realita yang jauh dari harapan.
Temuan Mengejutkan: Fasilitas Rusak dan Tidak Layak
Sejak langkah pertama menginjakkan kaki di pintu masuk VIP, kondisi yang disaksikan sangat memprihatinkan. Wakil Wali Kota Allex secara lugas menyampaikan kekesalannya, “Dari luar saja sudah tampak rusak. Ini VIP loh, harusnya representatif dan nyaman, tapi justru sebaliknya.”
Saat menyusuri ruangan demi ruangan, mereka menemukan tempat tidur pasien yang reyot dan usang, wastafel yang tidak berfungsi, serta kamar mandi dengan kondisi yang memalukan—air macet, kloset rusak, dan plafon yang nyaris runtuh.
Wali Kota Hendri bahkan melakukan video call via WhatsApp dengan Wawako Allex untuk memastikan dokumentasi visual dari kerusakan-kerusakan tersebut sebagai bukti otentik yang tak bisa dipungkiri.
“VIP hanya sekadar nama. Kondisinya tidak mencerminkan standar pelayanan kesehatan yang layak. Jika seperti ini, bagaimana masyarakat bisa merasa nyaman dan percaya pada layanan rumah sakit kita?” ujar Hendri dengan nada kecewa.
Baca Juga : Harry Kane Selamatkan Inggris dari Hasil Memalukan Lawan Andorra
Ruangan Lainnya Sama Buruknya
Tidak hanya ruangan VIP yang menjadi sorotan. Hampir semua ruang perawatan, termasuk ruang bidan, ICU, dan ruang umum, menunjukkan kondisi yang tak kalah buruk. Banyak ranjang pasien tampak tua dan tak layak pakai, bahkan dibiarkan rusak begitu saja tanpa perbaikan.
“Ini sangat memalukan. Mesin laundry-nya bukan hanya kecil, tapi juga bukan jenis yang seharusnya digunakan untuk fasilitas kesehatan. Bagaimana kita bisa bicara soal sterilitas dan higienitas kalau begini?” kata Wali Kota Hendri dengan nada keras.
Seruan Tegas untuk Perbaikan dan Tanggung Jawab
Wako Hendri dan Wawako Allex menegaskan bahwa kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan lebih lama lagi. Mereka meminta seluruh jajaran manajemen RSUD, terutama Direktur RSUD, segera menyusun rencana aksi konkret untuk memperbaiki semua kerusakan.
“Saya minta segera ditindaklanjuti. Tidak boleh ada alasan. Ini menyangkut kesehatan dan keselamatan warga Padang Panjang. Semua kerusakan harus diperbaiki, karena anggaran pemeliharaan itu ada!” tegas Hendri.
Allex juga menyampaikan bahwa pengawasan ke depannya akan diperketat, dan setiap OPD serta pihak rumah sakit harus transparan dan bertanggung jawab.
“Kalau hanya menerima laporan tanpa turun langsung, kita tidak akan tahu kenyataan sesungguhnya. Kami datang karena mendengar langsung dari masyarakat yang merasa kecewa dan tidak nyaman saat berobat ke RSUD,” ujar Allex.
Mendengar Suara Perawat dan Petugas Medis
Ia menanyakan apa saja kendala yang mereka alami, baik dari segi fasilitas maupun logistik penunjang kerja.
“Kami butuh tempat tidur baru Pak, yang sekarang banyak yang sudah patah atau miring,” ungkap salah satu perawat di ruang ICU.
Allex mencatat semua keluhan tersebut dan menjanjikan akan menyampaikannya langsung dalam rapat evaluasi bersama kepala dinas dan direktur RSUD.
Kesimpulan: Transformasi Total RSUD Harus Dimulai Sekarang
Inspeksi mendadak ini menjadi titik balik yang sangat penting bagi masa depan pelayanan kesehatan di Kota Padang Panjang.
“Kami akan pastikan rumah sakit ini kembali menjadi tempat yang layak, nyaman, dan aman bagi siapa pun yang datang berobat. Masyarakat tidak meminta yang muluk-muluk—mereka hanya ingin diperlakukan dengan baik dan dirawat di tempat yang manusiawi,” pungkas Wako Hendri.