Shoppe Mall Shoppe Mall Shoppe Mall

Los Angeles Bergejolak, Ini Alasan Trump Kirim Pasukan Tambahan

Shoppe Mall

Ketegangan Memuncak di Los Angeles: Trump Kerahkan Ribuan Pasukan Hadapi Aksi Demonstrasi Imigran

iNews Padangpanjang- Los Angeles kembali menjadi pusat perhatian nasional setelah pecahnya demonstrasi besar-besaran terkait kebijakan imigrasi Amerika Serikat. Situasi yang awalnya berupa unjuk rasa damai kini berubah menjadi kerusuhan yang memanas. Akibatnya, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengambil langkah ekstrem dengan mengerahkan 700 personel marinir serta menambah 2.000 pasukan Garda Nasional ke wilayah tersebut.

Langkah ini menjadi sorotan luas publik dan media, menandai eskalasi terbesar dalam penanganan protes sipil sejak masa awal pemerintahannya.

Shoppe Mall

Demonstrasi Berubah Jadi Kerusuhan: Mobil Dibakar, Toko Dijarah

Kericuhan bermula pada Minggu malam (6/6), ketika ribuan demonstran memadati pusat kota Los Angeles. Mereka turun ke jalan membawa spanduk, meneriakkan yel-yel, dan menuntut pemerintah membebaskan para imigran yang ditahan di pusat penahanan federal.

Namun situasi memburuk ketika sekelompok massa yang disebut sebagai “kelompok agitator” mulai melakukan aksi vandalisme. Beberapa mobil dibakar, toko-toko dirusak dan dijarah, serta jalan-jalan utama di pusat kota diambil alih oleh demonstran.

Trump, yang saat itu berada di Washington, bereaksi keras.

“Orang-orang yang menyebabkan kekacauan ini bukanlah demonstran damai. Mereka adalah agitator dan pemberontak,” ujar Trump dalam konferensi pers, dikutip dari AFP.

Los Angeles Bergejolak, Ini Alasan Trump Kirim Pasukan Tambahan
Los Angeles Bergejolak, Ini Alasan Trump Kirim Pasukan Tambahan

Baca Juga : Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis Sidak RSUD


Pernyataan Trump yang Memicu Kontroversi

Melalui akun media sosialnya, Trump tidak hanya mengecam aksi tersebut, namun juga menyebut bahwa sejumlah demonstran telah meludahi petugas keamanan. Ia menyebut tindakan itu sebagai penghinaan terhadap hukum dan negara.

“Jika mereka terus berlaku seperti ini, saya pastikan mereka akan menerima pukulan yang lebih keras dari sebelumnya. Kami tidak akan mentoleransi tindakan tidak hormat seperti itu,” tegas Trump.

Trump menambahkan, keputusan untuk mengerahkan pasukan bukanlah langkah yang diambil dengan ringan, namun dianggap sebagai satu-satunya cara untuk menghindari kekacauan lebih besar yang dapat menyebar ke wilayah lain.


Peran Militer dan Garda Nasional: Apa Sebenarnya yang Terjadi?

Menurut pernyataan resmi dari Komando Utara AS, pengerahan satu batalion marinir dimaksudkan untuk melindungi properti dan personel federal yang terancam akibat kerusuhan. Namun mereka menegaskan bahwa pasukan tersebut tidak langsung diterjunkan ke jalanan.

Sementara itu, pemerintah negara bagian California menyatakan bahwa marinir hanya akan ditempatkan di pangkalan militer yang lebih dekat ke Los Angeles, dan tidak dilibatkan langsung dalam aksi pengamanan sipil.


Demonstrasi Meluas ke Kota-Kota Lain

Gelombang protes yang awalnya terpusat di Los Angeles telah menyebar ke berbagai kota besar lainnya.

Demonstrasi yang sudah berlangsung selama empat hari berturut-turut ini telah mengakibatkan puluhan orang ditangkap dan kerusakan properti di berbagai titik. Namun semangat para demonstran belum surut.


Suara dari Lapangan: “Kami Menuntut Kebebasan dan Keadilan”

Salah satu pengunjuk rasa, Cerrato, warga keturunan Meksiko-Honduras, menyampaikan bahwa aksi ini bukan hanya soal imigrasi, tapi juga tentang keadilan dan kemanusiaan.

“Apa yang terjadi saat ini berdampak pada setiap warga AS. Kami ingin hidup bebas, tanpa diskriminasi, terlepas dari berapa lama keluarga kami telah tinggal di sini,” ujarnya penuh semangat.

Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah untuk menghentikan penahanan massal imigran, mengakhiri kebijakan deportasi agresif, serta memberikan kejelasan status hukum bagi para imigran yang telah lama tinggal dan bekerja di AS.


Trump Bersikeras Lanjutkan Kebijakan Garis Keras Imigrasi

Di tengah kecaman internasional dan dalam negeri, Trump tetap bersikeras bahwa langkah-langkah keras terhadap imigran adalah bagian dari upaya menjaga kedaulatan dan keamanan negara.

Ia bahkan berjanji akan mempercepat upaya deportasi dengan target 3.000 penangkapan per hari, serta memperkuat pengamanan di perbatasan AS–Meksiko.

Menurut Trump, kebijakan imigrasi dari pemerintahan sebelumnya di bawah Presiden Joe Biden terlalu longgar dan telah membuka celah besar bagi imigran ilegal masuk dan menetap di AS tanpa proses hukum yang ketat.


Kesimpulan: Antara Ketertiban dan Hak Asasi

Pengerahan pasukan militer ke wilayah sipil di tengah demonstrasi besar adalah tindakan yang sangat sensitif dalam sejarah demokrasi Amerika Serikat.

Kisah di Los Angeles ini belum berakhir. Ketika tensi politik, ketidakpuasan publik, dan tuntutan sosial terus meningkat, hanya waktu yang akan menunjukkan apakah keputusan Trump ini akan membawa ketertiban atau malah memperbesar bara api protes di berbagai penjuru negeri.

Shoppe Mall